Dampak Buruk Menonton Televisi

SOCIALIZE IT ⇨
Dewasa ini menonton tayangan televisi telah menjadi tradisi bagi setiap orang, termasuk mereka yang tidak memiliki televisi namun bisa menumpang menonton di tempat lain yang memiliki televisi. Banyaknya tayangan televisi yang menyajikan hiburan memang cukup efektif untuk mengusir kejenuhan. Selain itu tayangan televisi juga mempermudah setiap penontonnya untuk mendapatkan berbagai informasi secara cepat melalui sajian-sajian berita yang tersedia. Namun demikian menonton televisi juga memiliki dampak buruk, apalagi bila terlalu lama.
1. Gangguan Kesehatan

Terlalu lama menonton televisi dapat menyebabkan diabetes, jantung, obesitas, dan kenaikan berat badan pada anak-anak. Selain itu, tingkat kesuburan pria juga dapat menurun apabila dalam seminggu pria tersebut menonton televisi selama 20 jam.

2. Kekurangan Waktu Istirahat

Dibanding duduk santai, energi akan lebih terkuras saat menonton televisi. Terlebih saat menonton acara yang membuat tegang dan menakutkan, darah akan mengalir tidak teratur dan asam laktat terbentuk lebih banyak. Selain itu, waktu menonton televisi yang terlalu lama membuat waktu istirahat menjadi berkurang.

3. Keluarga Terlupakan

Tidak jarang waktu bertemu antara suami, istri, dan anak-anak sangat sedikit, apalagi bila suami dan istri memiliki karrier yang sama-sama menyibukkan. Ketika sampai di rumah, tidak jarang suami ataupun istri menonton tayangan televisi untuk mengusir kejenuhan dan kelelahan akibat seharian bekerja. Pada akhirnya, waktu yang seharusnya dapat digunakan untuk membicarakan banyak hal bersama keluarga menjadi tersita oleh tayangan televisi. Sebuah penelitian dalam Jurnal Mass Communication and Society mengungkapkan, “Semakin anda percaya dan bahagia pada hubungan romantis yang anda lihat di TV, semakin kecil kemungkinannya anda akan bahagia pada kisah cinta anda sendiri”.

4. Berita yang Berlebihan

Penyajian berita seringkali dibuat melebihi kenyataan yang sebenarnya, seperti masalah sepele yang dibesar-besarkan. Hal ini dilakukan untuk membuat berita semakin panas, sehingga jumlah penonton semakin banyak karena ikut terhipnotis oleh berita tersebut. Rasanya rugi sekali jika ikut terbawa oleh berita-berita yang terlalu dilebih-lebihkan, padahal kenyataannya biasa saja.

5. Menimbulkan Sikap Konsumerisme

Banyaknya iklan yang menayangkan penawaran barang dan jasa seringkali membuat penonton tergiur, hingga akhirnya sikap konsumtif yang berlebihan pun muncul tanpa tersadari. Sikap konsumerisme ini pun muncul tanpa memperhatikan kondisi ekonomi sendiri.

6. Lupa Ibadah

Tayangan televisi yang non stop membuat penontonnya enggan untuk beranjak dari depan televisi, bahkan di saat waktu ibadah tiba, tidak jarang masih banyak yang asyik menonton. Contohnya saja acara kartun dan musik yang rutin ditayangkan di setiap hari Minggu pagi. Sekalipun sudah waktunya untuk beribadah ke Gereja, anak-anak kecil tetap asyik menonton kartun, bahkan banyak yang merengek bila akhirnya televisi harus dinonaktifkan.

7. Kesehatan Jantung Tidak Terjaga

Menurut hasil penelitian, jika waktu menonton televisi melebihi waktu normal, maka resiko terkena penyakit jantung meningkat sebanyak 15 % dan resiko terkena penyakit diabetes meningkat sebanyak 25 %.

8. Memperburuk Kesehatan

Kematian mendadak di depan televisi seringkali terjadi pada penderita darah tinggi dan jantung lemah. Akibat menonton acara yang menegangkan dan terlalu sedih, mereka pun lepas kontrol hingga akhirnya meninggal dunia di depan televisi yang mereka tonton. Selain itu, terlalu lama duduk di depan televisi juga dapat menyebabkan gangguan pada tulang belakang, sistem saraf, pernafasan, pencernaan, dan sirkulasi darah. Pada akhirnya tubuh menjadi tidak sehat dan bentuk tubuh tidak lagi proporsional. Dengan semakin memburuknya kesehatan, peluang terkena penyakit akan lebih besar.

Menonton televisi memang baik untuk mengusir rasa penat dan kejenuhan atas rutinitas yang padat, akan tetapi konsumsi tayangan televisi yang melebihi batas normal akan berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan psikis anda.

0 komentar:

Posting Komentar